Rabu,
14 September 2016
Charles Augustin de
Coulomb (1736-1806) adalah ahli fisika dari Prancis yang mempelopori teori
elektrik. Ia dilahirkan di Angoulême. Ia merupakan ahli mesin militer Prancis
di India Barat, tetapi mengundurkan diri dan kembali ke Blois, Prancis, pada
waktu terjadi Revolusi Prancis dengan tujuan untuk melanjutkan risetnya di
bidang kemagnetan, friksi, dan listrik.
Pada 1777, ia menemukan neraca puntir untuk mengukur kekuatan interaksi antara dua muatan yang mengandung muatan listrik. Berdasarkan hasil penelitiannya, ia berhasil membuat sebuah formula yang sekarang dikenalsebagai Hukum Coulomb, yang mengatur interaksi antarmuatan listrik.
Pada 1777, ia menemukan neraca puntir untuk mengukur kekuatan interaksi antara dua muatan yang mengandung muatan listrik. Berdasarkan hasil penelitiannya, ia berhasil membuat sebuah formula yang sekarang dikenalsebagai Hukum Coulomb, yang mengatur interaksi antarmuatan listrik.
Hukum Coloumb adalah aturan
yang mengemukakan tentang hubungan antara gaya listrik dan besar masing-masing
muatan listrik.
Bunyi Hukum Coulomb
Dalam
pengamatannya, ia melakukan percobaan menggunakan alat yang bernama neraca
puntir. Berdasarkan percobaan ini, Coloumb mengemukakan suatu aturan atau hukum
yang berbunyi:
Gaya listrik (tarik-menarik atau tolak-menolak) antara dua
muatan sebanding dengan besar muatan listrik masing-masing dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak pisah antara kedua muatan listrik.
Secara
matematis, Hukum Coloumb dapat ditulis dalam persamaan:
Keterangan:
F = gaya Coloumb (Newton = N)
Q1,Q2 = muatan listrik benda 1 dan 2 (Coloumb = C)
r = jarak antara dua muatan listrik (m)
k = konstanta pembanding = konstanta gaya Coloumb = 9 × 109 Nm2C-2
ε0 = permitivitas ruang hampa = 8,854 × 10-12 C2N-1m-2
F = gaya Coloumb (Newton = N)
Q1,Q2 = muatan listrik benda 1 dan 2 (Coloumb = C)
r = jarak antara dua muatan listrik (m)
k = konstanta pembanding = konstanta gaya Coloumb = 9 × 109 Nm2C-2
ε0 = permitivitas ruang hampa = 8,854 × 10-12 C2N-1m-2
ada umumnya, nilai
permitivitas (ε) medium selain udara atau ruang hampa atau zat lainnya, lebih
besar daripada permitivitas ruang hampa (ε0), dinotasikan ε > ε0.
Perbandingan antara ε dan ε0 disebut konstanta dielektrik suatu zat dan diberi lambang k. Konstanta dielektrik beberapa zat dapat kamu lihat pada tabel berikut.
Perbandingan antara ε dan ε0 disebut konstanta dielektrik suatu zat dan diberi lambang k. Konstanta dielektrik beberapa zat dapat kamu lihat pada tabel berikut.