Senin,
22 Agustus 2016
13:20
P.m
Siang ini cuaca sangat cerah, saat melihat ke atas
langin berwarna biru, sangat indah sekali.
Mengapa
langit berwarna biru ketika dilihat di siang hari? Namun ketika sore hari,
langit akan terlihat berwarna jingga?
Pada
dasarnya, langit tidak berwarna. Namun, karena efek dari matahari maka langit
pun berubah menjadi kebiruan. Matahari memancarkan gelombang cahaya dengan
frekuensi tertentu. Bagian dari frekuensi tersebut merupakan frekuensi cahaya
tampak yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Jika spektrum cahaya matahari
yang mengenai mata kita masih terdiri atas seluruh spektrum cahya tampak,
matahari akan terlihat putih dan spektrum cahaya tampak ini akan menyinari
atmosfer bumi.
Hal pertama yang perlu diketahui bahwa matahari adalah sumber cahaya yang sangat terang, dan jauh lebih terang dari bulan dan bintang. Hal kedua yang perlu dipahami adalah bahwa atmosfer bumi terdiri atas gas-gas yang mengandung berbagai macam partikel dan unsur. Dua unsur pertama yang terkandung dalam atmosfer bumi adalah Nitrogen (NO2) an Oksigen (O2). Dua atom pada atmosfer ini berpengaruh pada cahaya matahari yang melewatinya.
Ada
gejala (fenomena) fisika yang disebut “penyebaran” yang menyebabkan sinar
matahari ketika melewati partike-partikel yang berdiameter 1/10 dari panjang
gelombang (warna) dari sinar matahari. Sinar matahari terdiri atas
bermacam-macam warna cahaya yang berbeda, tetapi karena unsur-unsur yang ada di
atmosfer (terutama NO2 dan O2), maka atmosfer bumi
dengan mudah menghamburkan spektrum warna biru, ungu dan nila yang mempunyai
frekuensi tinggi, tetapi tetap warna birulah yang paling banyak menyebar,
ditambah lagi dengan mata manusia yang lebih sensitif terhadap warna biru
daripada warna nila dan ungu. Proses ini dinamakan Rayleigh scattering.
Rayleigh
menjelaskan bahwa cahaya yang memiliki panjang gelombang lebih kecil akan
memiliki intensitas perpendaran yang lebih besar. Karena warna biru memiliki
penjang gelombang yang kecil sehingga warna biru akan dominan di langit. Selain
itu, perpendaran warna ini juga dipengaruhi oleh jarak sumber cahaya dengan
pengamat sehingga pada saat sunset, jarak sumber cahaya akan lebih jauh dan
menyebabkan perpendaran efek Rayleigh scattering oleh warna biru ini berkurang.
Proses ini dapat terlihat jelas saat matahari terbenam, dimana warna merah akan
dominan di garis horizon.
Jadi,
ketika kita melihat ke langit pada siang hari yang cerah, kita melihat matahari
sebagai piringan cahaya. Warna biru yang kita lihat di langit adalah seluruh
atom-atom yang ada di atmosfer yang menyebarkan cahaya biru ke arah kita.
Sementara
itu, hanya ada sedikti cahaya tampak dari matahari dengan frekuensi lebih
rendah yang dihamburkan oleh atmosfer bumi. Cahaya dengan warna kuning, merah
dan jingga memiliki frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan warna
lainnya. Warna tersebut akan menembus atmosfer bumi dan terlihat oleh mata
kita. Tetapi, intensitas ketiga warna tersebut tidak sama dan warna kuning
lebih mendominasi sehingga matahari terlihat berwarna kuning sampai dengan
siang hari.
Matahari
terlihat berwarna jingga ketika sore hari, karena saat matahari berada di
horizon (saat terbit dan terbenam), lintasan yang ditempuh cahaya matahari
semakin jauh sehingga jumlah kuning yang dihamburkan relatif lebih besar
daripada warna jingga. Hal ini mengakibatkan intensitas warna jingga yang
sampai di mata kita lebih dominan, sehingga ketika matahari terbenam akan
terlihat jingga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar