Sabtu,
20 Agustus 2016
06:25
a.m
Pagi ini saya
bangun pukul 05:30 a.m . setelah saya bangun saya masak dan bersih – bersih
kamar. Sekitar pukul 06:25 a.m saya mandi. Saat saya mengusapkan sabun ke
tangan saya, timbul sebuah pertanyaan, mengapa gelembung sabun itu bulat?
Gelembung sabun atau tetes air berbentuk
bulat karena dipengaruhi oleh adanya tegangan permukaan. Gelembung sabun
memiliki dua selaput tipis pada permukaannya dan di antara kedua selaput
tersebut terdapat lapisan air tipis. Adanya tegangan permukaan menyebabkan
selaput berkontraksi dan cenderung memperkecil luas permukaannya. Ketika
selaput air sabun berkontraksi dan berusaha memperkecil luas permukaannya,
timbul perbedaan tekanaan udara di bagian luar selaput (tekanan atmosfir) dan
tekanan udara di bagian dalam selaput. Tekanan udara yang berada di luar
selaput (tekanan atmosfir) turut mendorong selaput air sabun ketika ia
melakukan kontraksi, karena tekanan udara di bagian dalam selaput lebih kecil.
Setelah selaput berkontraksi, maka udara di dalamnya (udara yang terperangkap
di antara dua selaput) ikut tertekan, sehingga menaikan tekanan udara di dalam
selaput sampai tidak terjadi kontraksi lagi. Dengan kata lain, ketika tidak
terjadi kontraksi lagi, besarnya tekanan udara di antara selaput sama dengan
tekanan atmosfir + gaya tegangan permukaan yang mengerutkan
selaput.
Setiap cahaya yang datang akan dipantulkan
oleh dua buah permukaan: permukaan sisi luar gelembung dan permukaan sisi dalam
gelembung. Mata kita menangkap kedua cahaya pantulan itu. Karena masingmasing
cahaya pantulan itu adalah sebuah gelombang, yang memiliki frekuensi dan fase
tertentu, maka mata kita menjumlahkan kedua gelombang menjadi sebuah gelombang
baru (penjumlahan ini dinamai interferensi).
Warna dari gelombang cahaya yang ditangkap
oleh mata kita tergantung pada ketebalan lapisan permukaan yang dikenai oleh
cahaya; untuk setiap ketebalan tertentu, maka warna yang dihasilkan akan
berbeda-beda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar