Senin, 28 November 2016

Hukum Coulomb

                                                                                    Rabu, 14 September 2016




Charles Augustin de Coulomb (1736-1806) adalah ahli fisika dari Prancis yang mempelopori teori elektrik. Ia dilahirkan di Angoulême. Ia merupakan ahli mesin militer Prancis di India Barat, tetapi mengundurkan diri dan kembali ke Blois, Prancis, pada waktu terjadi Revolusi Prancis dengan tujuan untuk melanjutkan risetnya di bidang kemagnetan, friksi, dan listrik.

Pada 1777, ia menemukan neraca puntir untuk mengukur kekuatan interaksi antara dua muatan yang mengandung muatan listrik. Berdasarkan hasil penelitiannya, ia berhasil membuat sebuah formula yang sekarang dikenalsebagai Hukum Coulomb, yang mengatur interaksi antarmuatan listrik.
Hukum Coloumb adalah aturan yang mengemukakan tentang hubungan antara gaya listrik dan besar masing-masing muatan listrik. 


Bunyi Hukum Coulomb
Dalam pengamatannya, ia melakukan percobaan menggunakan alat yang bernama neraca puntir. Berdasarkan percobaan ini, Coloumb mengemukakan suatu aturan atau hukum yang berbunyi:

Gaya listrik (tarik-menarik atau tolak-menolak) antara dua muatan sebanding dengan besar muatan listrik masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisah antara kedua muatan listrik.

Secara matematis, Hukum Coloumb dapat ditulis dalam persamaan:


Keterangan: 

F = gaya Coloumb (Newton = N)

Q1,Q2 = muatan listrik benda 1 dan 2 (Coloumb = C)

r = jarak antara dua muatan listrik (m)

k = konstanta pembanding = konstanta gaya Coloumb = 9 × 109 Nm2C-2

ε0 = permitivitas ruang hampa = 8,854 × 10-12 C2N-1m-2
ada umumnya, nilai permitivitas (ε) medium selain udara atau ruang hampa atau zat lainnya, lebih besar daripada permitivitas ruang hampa (ε0), dinotasikan ε > ε0.

Perbandingan antara ε dan ε0 disebut konstanta dielektrik suatu zat dan diberi lambang k. Konstanta dielektrik beberapa zat dapat kamu lihat pada tabel berikut.


4 komentar: